❝ Story Time! ♡ : Bawang dan Kesuna (Bali) ❞



Estetika Film Animasi 2D “ Bawang dan Kesuna”

・‥…━━━━━━━☆☆━━━━━━━…‥・

       Pada sebuah desa di Bali, hiduplah dua orang anak yang bernama Bawang dan Kesuna. Keduanya masih memiliki orang tua yang lengkap, ayahnya seorang petani dan ibunya menjaga kedua anaknya di rumah.

       Pada suatu hari, Ibunya pergi ke pasar cukup lama, seperti biasa ayahnya menggarap sawah. Mereka  diberi tugas oleh ibunya untuk menumbuk padi, mengayak padi dan membersihkan Rumah.  

      Kesuna yang baik hati, meminta Bawang untuk menumbuk padi, karena dia mau mengerjakan yang lain.

“Maaf Kesuna, kamu saja yang menumbuk, nanti aku yang mengayak,” begitu ucapan Bawang.

      Kesuna memilih mengalah, diapun mulai menumbuk padi. Selepas itu, Kesuna kembali meminta Bawang menepati janjinya mengayak padi yang sudah menjadi beras, “Bawang, ini…”

      Sebelum Kesuna berbicara, bawang memotong ucapannya itu, “Kesuna, kamu ayak saja, biar aku yang membersihkan rumah”

      Kesuna yang sabar terus diuji, dia pun mengayak. Setelah itu, Bawang masih terus beralasan lagi untuk menolak semua permintaan dari Kesuna, akhirnya merasa Bawang tidak ingin menolongnya, dia mengerjakan sendiri semua pekerjaan rumah itu.

      Setelah menyelesaikan semua tugas yang diberikan ibunya, Kesuna dengan peluh keringat di sekujur tubuhnya meminta izin kepada Bawang untuk mandi ke Sungai. Tidak lama dari itu, Ibunya datang dari Pasar, Bawang yang sifatnya pemalas dan si tukang fitnah, diapun segera berlari menuju dapur untuk mengotori semua tangan dan mukanya.

“Bawang, kamu mengerjakan ini semua sendiri?!” tanya ibunya yang kaget melihat muka Bawang yang tampak kelelahan.

Bawang mengiyakan dan menjelaskan bahwa Kesuna tidak membantu apa-apa.

      Merasa kesal dan marah, ketika Kesuna kembali ke rumah,  dia dipukuli dan diusir oleh ibunya. Merasa bingung harus kemana, akhirnya dia berjalan tanpa arah dan sampailah di tengah hutan. 

Tiba-tiba dia mendengar bunyi dari burung Crukcuk kuning yang sedang memperhatikannya.

“Crukcuk kuning, patuklah ubun-ubunku dan bunuhlah aku,” ucap Kesuna sambil memohon.

        Burung Crukcuk kuning menghampiri dan segera mematuk ubun-ubun Kesuna, betapa kagetnya dia bahwa bukan sakit yang dirasakan justru malah rangkaian bunga emas yang menempel di kepalanya seperti mahkota.

      Tidak hanya ubun-ubun yang dipatuk, burung itu juga mematuk telinga, leher, tangan, dan kakinya. Semua yang dipatuk berubah menjadi perhiasan yang mewah.

          Setelah menghabiskan waktu bersama Burung Crukcuk, Kesuna pergi menuju rumah neneknya untuk tinggal disana.

      Suatu hari, Bawang pergi kerumah neneknya untuk meminta kayu bakar, dilihatnya Kesuna yang dipenuhi oleh emas, ditanyakannya cara Kesuna mendapatkannya, karena Kesuna adalah anak yang baik dan jujur maka diberitahulah oleh Kesuna. Dengan cepat Bawang pulang dan pura pura dimarahi oleh ibunya, ia pun menangis lalu pergi ke hutan.

” Crukcuk Kuning,
patuklah kepalaku,
berikanlah aku mahkota emas “

        Crukcuk kuning datang dan mematuk kepala Bawang, namun bukan Mahkota yang muncul, melainkan lintah besar dikepalanya, Bawang tidak menyadarinya. Crukcuk kuning mematuk seluruh tubuh Bawang, luka serta ular muncul mengelilingi leher Bawang dan lipan di jari Bawang. Bawang pun berteriak minta tolong, namun naasnya tidak ada yang mendengarnya, iapun sangat menyesal.

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Moral : Amanat yang bisa kita petik dari cerita rakyat ini adalah, menjadi pribadi yang jahat dan suka memfitnah serta gila akan kekayaan merupakan suatu hal yang sangat tidak patut untuk diikuti. Patutlah kita menjadi seperti Kesuna.

Comments

Popular posts from this blog

Best Cartoon Network Cartoons

❝ english s ection ❞

Places I Would Like To Visit : Australia