❝ Story Time! ♡ : Batu Menangis (Kalimantan) ❞
![]() |
・‥…━━━━━━━☆☆━━━━━━━…‥・
Hiduplah seorang Janda miskin bersama anak perempuannya. Anaknya dari Janda tersebut sangat cantik jelita, ia selalu membanggakan kecantikan yang ia miliki. Namun, kecantikannya tidak sama dengan sifat yang ia miliki. Ia sangat pemalas dan tidak pernah membantu ibunya.
Suatu hari, ibunya mengajak anaknya berbelanja ke pasar. Anaknya berjalan di depan ibunya dan memakai baju yang sangat bagus. Semua orang yang melihatnya langsung terpesona dan mengagumi kecantikannya, sedangkan ibunya berjalan di belakang membawa keranjang belanjaan, berpakaian sangat dekil layaknya pembantu.
Karena letak rumah mereka yang jauh dari masyarakat, kehidupan mereka tidak ada satu orang pun yang tahu. Akhirnya, ketika memasuki kedalam desa, semua mata tertuju kepada kecantikan Putri dari janda tersebut. Banyak pemuda yang menghampirinya dan memandang wajahnya. Namun, penduduk desa pun sangat penasaran, siapa perempuan tua di belakangnya tersebut.
‘’ Hai, gadis cantik! Siapakah perempuan tua yang berada di belakangmu? Apakah dia ibumu?’’ Tanya seorang Pemuda.
‘’ Tentu saja bukan, ia hanya seorang pembantu!.’’ Jawabnya dengan sinis.
Sepanjang perjalanan setiap bertemu dengan penduduk desa, mereka selalu bertanya hal yang sama. Namun, ia terus menjawab bahwa ibunya adalah pembantunya. Merasa lelah dianggap tidak seperti ibu, sang Ibu pun berhenti dan diam di tempat.
‘’ Bu, kenapa berhenti di tengah jalan? Ayo lanjutkan perjalanan.’’ Tanya putrinya heran.
Beberapa kali ia bertanya. Namun, ibunya sama sekali tidak menjawab. Sang ibu malah menengadahkan kedua tangannya ke atas dan berdoa. Melihat hal aneh yang di lakukan ibunya, sang anak merasa kebingungan.
‘’ Ibu sedang apa sekarang!’’ bentak putrinya.
Sang ibu tetap tidak menjawab, dan meneruskan doanya untuk menghukum putrinya sendiri.
‘’ Ya Tuhan, ampunilah hamba yang lemah ini, maafkan hamba yang tidak bisa mendidik putrid hamba sendiri, sehingga ia menjadi anak yang durhaka. Hukumlah anak durhaka ini.’’ Doa sang Ibu.
Tiba-tiba, langit menjadi mendung dan gelap, petir mulai menyambar dan hujan pun turun. Perlahan-lahan, tubuhnya berubah menjadi batu. Kakinya mulai berubah menjadi batu dan sudah mencapai setengah badan. Gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya. Ia merasa ketakutan.
‘’ Ibu, tolong aku. Apa yang terjadi dengan kakiku? ibu maafkan aku. Aku janji akan menjadi anak yang baik bu’’ teriak Putrinya ketakutan.
Sekalipun sudah menjadi batu. Namun, melihat kedua matanya masih menitihkan air mata seperti sedang menangis. Oleh karena itu, masyarakat tersebut menyebutnya dengan Batu Menangis. Batu Menangis tersebut masih ada sampai sekarang.
-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Moral: Selalu hormati dan sayangi kedua orang tuamu, karena kesuksesan dan kebahagiaan mu akan sangat tergantung dari doa kedua orangtuamu.
Comments
Post a Comment